KEAMANAN DAN MANFAAT SOY PEPTIDE, PEPTIDA BIOAKTIF, ISOFLAVON
Kedelai (Glycine Max L) adalah salah satu kacang-kacangan yang paling banyak
dikonsumsi di seluruh dunia.
Beberapa dekade terakhir, kedelai telah dianggap sebagai protein lengkap karena diyakini mengandung semua
asam amino yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Protein
kedelai memiliki komposisi asam amino dan tingkat kecernaan yang mirip dengan susu,
menjadikannya salah satu sumber protein nabati berkualitas tinggi. Selain itu, kedelai juga mengandung
sejumlah besar isoflavon antioksidan.
Bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang manfaat kesehatan dan keamanan Soy Peptide, Peptida
Bioaktif Kedelai, dan Soy Isoflavon, dibuatlah
ulasan berjudul "Soy Protein, Bioactive Peptides, and Isoflavones: A Review of Their Safety and Health
Benefits". Oleh Tan Seok Tyug, Seok Shin Tan, dan Chin Xuan Tan.
Keamanan Terkait Makanan Berbahan Dasar Kedelai
Makanan berbahan dasar kedelai umumnya aman dikonsumsi, tetapi ada beberapa kekhawatiran dari
masyarakat.
Apakah Kedelai Mempengaruhi Perkembangan Hormon Esterogen?
Isoflavon dalam
kedelai yang menyerupai hormon
estrogen, sempat
dikaitkan dengan potensi gangguan pada
perkembangan seksual anak laki-laki.
Namun setelah dilakukan penelitian,
suplemen Soy Peptide tidak
memengaruhi tingkat esterogen pada anak laki-laki dan perempuan setelah dikonsumsi selama 1
tahun.
Apakah Kedelai Mempengaruhi Status Gizi dan Pertumbuhan?
Ada juga kekhawatiran bahwa kedelai mungkin tidak cukup menutrisi anak-anak yang sedang tumbuh.
Setelah dilakukan studi,
hasilnya anak-anak yang mengonsumsi kedelai
mengalami sedikit kenaikan berat badan, tetapi
tidak ada indikasi bahwa kedelai mempengaruhi status gizi
dan pertumbuhan.
Jadi, Apakah Soy Protein Aman Dikonsumsi?
Meski termasuk salah satu dari delapan alergen utama, alergi kedelai relatif jarang. Manfaat
kesehatan kedelai lebih banyak daripada efek samping yang dilaporkan, sehingga konsumsi soy protein secara cukup
tetap
dianjurkan bagi yang tidak alergi.
Manfaat Kesehatan Soy Peptide, Peptida Bioaktif, dan Isoflavon
-
Menangani Osteoporosis
Osteoporosis adalah pengeroposan tulang yang terjadi karena gangguan dalam proses pergantian jaringan
tulang lama dengan jaringan tulang baru.
Sebuah penelitian dan uji coba mengungkapkan bahwa mengkonsumsi 40 gram sehari Soy Peptide selama tiga
bulan,
isoflavon dalam Soy Peptide meningkatkan aktivitas pembentukan osteoblas (Sel pembangun tulang).
-
Mengurangi Resiko Hiperlipidemia dan Aterosklerosis
Hiperlipidemia (Kelebihan lemak pada darah) dan Aterosklerosis (Penyumbatan pembuluh darah) merupakan
salah satu penyebab penyakit kardiovaskular.
Makanan berbahan dasar kedelai terbukti dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida, serta mengurangi
risiko aterosklerosis dalam beberapa penelitian. Konsumsi kedelai secara teratur membantu menurunkan
peradangan dan stres
oksidatif,
terutama pada individu dengan sindrom
metabolik atau
dislipidemia.
-
Mencegah Hipertensi
Soy Peptide terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan risiko hipertensi dengan menghambat enzim
yang memicu tekanan darah tinggi, serta memberikan efek anti-inflamasi.
-
Mencegah Obesitas
Protein kedelai memiliki efek anti-obesitas dengan mengurangi berat badan, massa lemak, dan peradangan
melalui modulasi mikrobiota usus.
Suplemen Soy Peptide juga
membantu meningkatkan metabolisme lipid (Penguraian lemak), kontrol glikemik, dan profil kardiovaskular.
-
Menangani Diabetes Melitus Tipe II
Soy Peptide membantu mengurangi kadar glukosa darah, resistensi insulin, dan
kolesterol pada
penderita Diabetes Melitus Tipe II melalui penghambatan enzim yang terkait dengan pencernaan
karbohidrat.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi rutin Soy Peptide dan isoflavon meningkatkan kontrol
glikemik dan resistensi insulin, terutama pada wanita.
Kesimpulan
Protein kedelai, peptida bioaktif kedelai, dan isoflavon kedelai dapat mengurangi risiko osteoporosis, kanker, hiperlipidemia, aterosklerosis, hipertensi, obesitas, dan diabetes
melitus tipe 2.
Oleh karena itu, kedelai atau produk terkait kedelai
aman dikonsumsi sebagai makanan
sehari-hari kita.
(Sumber:
sciencedirect.com)